Salah satu ciri khas dari pemrograman yang terstruktur
adalah pemrograman yang menitikberatkan pada pemecahan masalah yang kompleks
menjadi masalah yang sedehana yang disebut modul. Program yang terdiri dari
modul-modul atau subprogram-subprogram disebut program yang modular. Subprogram
sering disebut sebagai fungsi.
1. void
Void yaitu fungsi tanpa return value atau tanpa pengembalian
nilai.
2. non-void (bukan void)
Non-void yaitu fungsi dengan return value atau pengembalian
nilai. Contohnya int, floar, char, dan lain-lain.
Petunjuk membuat fungsi:
- Agar lebih mudah anggap bahwa membuat fungsi sama dengan membuat program.
- Tentukan variable input dan variable outputnya.
- Jika jumlah variable output sama dengan satu maka
kita bisa buat dalam fungsi yang
tipenya void maupun bukan void.
else
tipe fungsi harus void
Fungsi tipe non-void
:
a.
tipe fungsi sama dengan tipe output
b.
parameter formal (parameter value) fungsi adalah
variable inputnya.
c.
Instruksi fungsi = instruksi program dengan
menghilangkan instruksi untuk menginputkan data pada variable input, dan
instruksi untuk menampilkan hasil dari variable output.
d.
Cek kembali apakah masih ada variable yang belum
dideklarasikan. Jika ada, maka deklarasikan sebagai variable local.
e.
Diakhiri dengan instruksi :
return
var_output;
Fungsi tipe void:
a.
tipe fungsinya void
b.
Parameter formal fungsi ada dua macam:
·
parameter value, adalah variable inputnya.
·
Parameter reference/address, adalah variable
outputnya
c.
Instruksi fungsi = instruksi program dengan
menghilangkan instruksi untuk menginputkan data pada variable input, dan
instruksi untuk menampilkan hasil dari variable output.
Pemanggilan fungsi:
1. Fungsi
yang tipenya void
nama_fungsi(parameter_aktual);
2. Fungsi
yang tipenya bukan void
nama_var = nama_fungsi(parameter_aktual);
nama_var harus dideklarasikan dulu, tipenya harus sama dengan tipe output
fungsi
Contoh:
Program mencari luas persegi panjang.
Dapat dibuat fungsi dengan return value maupun tanpa return
value karena outputnya hanya ada satu. Jika outputnya ada lebih dari satu
variabel maka hanya dapat dibuat dengan memakai fungsi tanpa return value,
tipenya void.
Fungsi dengan Return
Value
- Coding Program
- Output Program
Fungsi tanpa Return
Value (bertipe void)
- Coding Program
- Output Program
Variabel Lokal dan
Variabel Global
Variabel
global dapat diakses oleh semua fungsi dalam program. Variabel global sangat
berbahaya karena secara tidak sengaja dapat termodifikasi oleh
instruksi-instruksi dalam programnya sehingga pemakaian variabel global ini
harus seminimal mungkin. Deklarasinya
adalah sebelum deklarasi fungsi.
Sedangkan variabel lokal hanya dapat diakses
oleh fungsi dimana variabel lokal tersebut didefinisikan sehingga scope dari
variabel lokal tersebut teriindungi. Variabel lokal tidak dapat diubah atau
bahkan dihapus oleh fungsi-fungsi yang lain. Deklarasinya adalah di dalam fungsi yang
menggunakannya.
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int a; --> ini
adalah variable global
main() {
int b; --> ini adalah variable lokal
Contoh:
- Coding Program
- Output Program
Pada contoh tersebut, a merupakan variabel global. Sehingga dapat
dikenali di semua bagian program. Akibatnya, jika ada pernyatan yang mengubah
nilai a, maka tentunya nilainya akan menyesuaikan.
Variabel Dinamis dan
Variabel Statis
Istilah
automatik dan statik menjelaskan apa yang terjadi pada suatu variabel lokal
dalam suatu fungsi sesaat setelah fungsi ini selesai dipanggil dan eksekusi
program kembali ke prosedur yang memanggil.
Default
dari variabel lokal dalam suatu fungsi adalah automatik artinya variabel lokal
tersebut dihapus pada saat fungsi selesai dipanggil.
Untuk
mendefinisikan suatu variabel automatik, tambahkan awalan auto pada deflnisi
variabel tersebut. Karena default dari variabel lokal adalah automatik maka
awalan auto ini optional, jadi boleh dihilangkan
Kebalikan
dari variabel automatik adalah variabel statik yaitu tidak dihapus pada saat
fungsi berakhir. Semua variabel global adalah statik.
Variabel
lokal yang sifatnya automatic dapat diubah menjadi statis. Untuk membuat suatu
variabel lokal statis, tambahkan awalan static pada definisi variabel lokal
tersebut. Variabel lokal statis tidak kehilangan nilainya pada saat
fungsi berakhir dan tetap lokal dalam fungsi tersebut. Jika fungsi yang mengandung
variabel lokal statis ini
dipanggil lagi maka nilai variabel ini masih ada.
Contoh 1 (Variabel Dinamis)
- Coding Program
- Output Program
Contoh 2 (Variabel
Statis)
- Coding Program
- Output Program
Referensi:
10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma Menggunakan Bahasa C dan C++ di GNU/LINUX, Ema Utami & Sukrisno, Penerbit Andi
Pemrograman C++, Tri Basuki Kurniawan & Misinem, Penerbit Ardana Media
Pemrograman C++ di LINUX, Iwan Binanto, Penerbit Andi
0 komentar:
Posting Komentar